Katak berambut atau Katak afrika ini mendapatkan namanya dari struktur kulit samping yang mirip rambut pada jantan. Rambut ini digunakan untuk meningkatkan laju si katak menyerap oksigen, karena jantan menghabiskan waktu yang lama untuk menjaga telurnya. Fakta mengesankan lain dari katak ini adalah mereka memiliki cakar yang bisa ditarik keluar yang terbuat dari tulang (sebagai lawam keratin). Namun, untuk mengeluarkan cakar ini, katak harus mematahkan tulang bintil terlebih dahulu.
Diduga hewan ini semakin menurun jumlahnya karena mutu air yang semakin buruk walaupun ia cukup toleran terhadap perubahan di habitat darat sekitar air sungai kecil. katak berambut ini juga dimakan manusia sehingga langka ditemukan didaerah sekitar pedesaan. Di bukit Rumpi di Kamerun, masyarakat setempat memakan kecebongnya.
0 komentar:
Posting Komentar